GALERY II

Jumat, 14 November 2008

Resesi hantui pertemuan G20

Angka resmi yang akan dikeluarkan Uni Eropa diperkirakan akan menunjukkan fakta bahwa wilayah Eropa telah memasuki resesi.

Para pengamat memperkirakan perekonomian wilayah yang berisi 15 negara anggota Uni Eropa akan menurun dalam kuartal ketiga tahun ini, mengikuti penurunan 0,2 persen kuartal sebelumnya.

Hari Kamis kemarin pemerintah Jerman memperlihatkan data yang membenarkan negara mereka telah memasuki resesi.

Sementara Prancis masih mengalami pertumbuhan perekonomian walau dengan sangat tipis, 0,1 persen.

Namun demikian perekonomian Prancis mengalami penurunan 0'3 persen di kuartal kedua tahun ini.

Eropa yang suram

Italia sementara itu sudah menyusul Jerman. Perekonomian negara itu terus menyusut. Dikuartal kedua penyusutan terjadi lebih besar dari perkiraan, 0,5 persen menyusul penyusutan 0,4 persen tiga periode tiga bulan sebelumnya.

Di Spanyol penyusutan ekonomi terjadi untuk pertama kalinya sejak tahun 1993.

Selama tiga bulan menjelang September, perekonomian terbesar ketiga di wilayah Eropa itu menurun 0,2 persen.

Pengamat mengatakan resesi di Spanyol sekarang tidak terhindarkan, didorong oleh hancurnya pasar properti di negeri itu.

Wartawan BBC Ben Shore mengatakan perkembangan ini membuat masa depan 320 juta tenaga kerja di Eropa menjadi suram.

Namun apa yang terjadi di Eropa ini akan mendorong para pemimpin negara-negara maju anggota G20 dan negara berkembang yang akan bertemu akhir pekan ini di Washington untuk lebih memusatkan perhatian mereka.

Pertemuan puncak ekonomi

Kelompok yang merupakan perwakilan dari 85 persen perekonomian dunia serta dua pertiga penduduk dunia, berkumpul untuk membicarakan cara mengatasi krisis keuangan dan melakukan reformasi perekonomian untuk mengurangi kemungkinan krisis.

Menjelang pertemuan, PM Inggris Gordon Brown, menyerukan pemotongan pajak di seluruh dunia dan meningkatkan pembelanjaan untuk mencegah resesi global.

''Kita perlu menyepakati pentingnya koordinasi kebijakan keuangan dan fiskal,'' kata Brown.

''Sangat diperlukan kesegeraan. Dengan bertindak sekarang, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. kalau kita tidak melakukan apapun, ongkosnya terlalu mahal.''

Presiden Bush sementara itu menekankan bahwa krisis keuangan kali ini bukanlah disebabkan oleh kegagalan pasar bebas dalam sistem kapitalismne.

Berbicara di New York ia mengatakan cara terbaik untuk menjaga pertumbuhan ekonomi adalah bukan membuat sistem baru tetapi memperbaikinya.

''Jawabannya..... kita harus mencari jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi, melakukan reformasi, dan bergerak maju dengan prinsip pasar bebas yang telah memberi kemakmuran dan harapan bagi semua orang di seluruh dunia,'' katanya.

Pengritik Bush mengatakan ucapan itu tak akan mampu meyakinkan mereka yang melihat kejatuhan perekonomian Amerika sebagai akibat dari kebijakan perekonomiannya.

Data terbaru menunjukkan tunjangan pengangguran Amerika menyentuh yang tertinggi selama 25 tahun terakhir diangka 3,9 juta.

Tidak ada komentar: